Cakra bangkit dari berlutut. Ditarik dalam nafasnya. "Aku akan menepati janjiku. Tapi aku mohon, ijinkan aku tetap menemui anak-anakku," mohon Cakra. "Apa Tuan tidak mengerti juga! Kedatangan Tuan ke sini itu berbahaya bagi anak-anak. Bagaimana kalau nyonya Tami tahu, dan berbuat nekad! Kita sudah tahu bagaimana sifat nyonya Tami, Tuan!" Seru Citra dengan nada penuh tekanan. "Tolong ... kalau Tuan sayang pada anak-anak, saya mohon jangan lagi datang ke sini." Citra memohon dengan kesungguhan hatinya. Cakra kembali menarik nafas. "Baiklah. Aku berjanji, setelah kamu menikah dengan pria itu, aku tidak akan datang lagi ke sini. Sekarang, tolong ijinkan aku melihat anak-anakku." Tanpa menunggu persetujuan Citra, Cakra masuk ke ruang tengah. Alifa yang ada di sana untuk menjaga si kemba