Malam hari di rumah Cakra. Tami sudah tertidur setelah menikmati kemesraan bersama Cakra. Cakra baru ke luar dari dalam kamar mandi. Dipungut piyamanya, dikenakan dengan perlahan saja. Lalu ditatap wajah istrinya. Satu-satunya wanita yang ia cinta selama beberapa tahun hubungan mereka. Cakra tidak menyalahkan Tami, karena membenci Citra. Hanya saja, bagi Cakra, cara Tami mengungkapkan kebenciannya terlalu berlebihan. Citra bukan pelakon yang pantas menerima sumpah serapah Tami. Citra juga tidak ingin menjalani hidupnya seperti ini. Cakra sendiripun juga tidak. Teringat Citra. Ada rasa rindu yang tak bisa dipungkiri oleh Cakra. Mereka memang jarang bicara, tapi ada rasa nyaman saat dirinya bersama Citra. Cakra beranjak untuk membuka pintu kamar. Ia ke luar dari kamar, dan menuruni anak ta