Bab 30: Hujan

1095 Kata

Tangan Tanara masih gemetar, wajahnya seketika memucat dan matanya berkaca-kaca. Berulang kali bahkan ia mencoba meredekan tangannya yang masih saja terasa bergetar dengan tangan satunya. Di tatapnya baik-baik wajah Rendy yang intens menatap kedua bola matanya itu. "Kau siapa?!" Bentak Rendy tak sabar. Tanara merasakan degup jantungnya berdebar-debar. ia bingung harus bagaimana menjelaskan semua kemendadakan ini. Ia tak memiliki persiapan apapun untuk adegan ini. Mata Tanara memerah, ia berusaha menahan air matanya agar tak tumpah. Mata Rendy pun sama merahnya, namun merah karena menahan amarah. Napas Tanara naik turun, tiba-tiba terbesit sebuah ide jahat di otaknya. "Aku Tamara... siapa lagi kalau bukan Tamara, sayang..." kata Tanara sembari meletakkan telapak tangan kirinya di tangan k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN