Monica berdiri di balkon kamar. Membaca isi pesan yang Dana berikan kepadanya. Beberapa air matanya mengalir, ‘Apa-apaan ini?’ Tanya Monica membatin. Selama ini ia tidak pernah tahu siapa sosok dibalik rasa traumanya dimasa remaja. Kertas yang ia baca sesekali air matanya menetes hingga basah. Monica kembali membacanya kembali. Melihat foto yang Dana berikan kepadanya. Banyak foto-foto kebersamaan Prass, Dana serta Arya Jo. Monica masih mengeluarkan buih airmata. “Permisi Nona Monica. Sarapan anda sudah siap,” ucap Pak Cheng Ho dengan menunggu Monica yang membaca isi surat Dana. Monica memasukkan kembali surat Dana kedalam amplop cokelat. Menaruhnya di atas ranjang miliknya, “Iya. Terimakasih ya Pak Cheng buat selama ini.” Pak Cheng Ho yang mendengarnya langsung mengangguk tanda menge