Ucapan dari boneka tersebut benar-benar tidak bisa dimengerti. Meski demikian. Reaksi Zen justru biasa saja. Amarah Zen yang meledak tidak terganggu dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti dari boneka tersebut. "Kenapa kalian menyerang seperti itu? Tidak sopan sekali!" "Ah, satu lagi. Kalau mau menyerang yang jelas saja dong. Jangan keroyokan dan malah bikin kesulitan. Kalian ini sekelompok makhluk gaib. Ada wibawa sedikit dong! Kalian ini kan bukan segerombolan semut." Dengan nada tinggi dan suara yang nyaring. Zen menceramahi makhluk-makhluk gaib tersebut. Pemimpin mereka tampak mengangguk-anggukkan kepalanya mengiyakan apa yang diucapkan oleh Zen. "Sucasua cua suucucu cacabu," ucap pemimpin dari makhluk gaib tersebut ada Zen. "Baiklah, sekarang. Pergi dari hadapanku. Kembalikan ju