24. Dia ngomong apa sih?

2208 Kata

Merasa berhasil menyingkirkan Senja dan Renji. Kesempatan emas itu pun tidak disia-siakan oleh Zen. Ia langsung bergerak cepat menuju wahana kincir ria. Di dalam sangkar kincir ria tersebut. Tentu saja suasana romantis yang sebelumnya sudah terngiang-ngiang oleh Zen justru berubah menjadi suasana canggung. Zen dan Runa yang hanya berduaan di dalam tempat tersebut sama-sama tidak tahu membahas apa. Rasa gugu yang menjalar hingga ujung kaki Zen, benar-benar mencekik tenggorokannya. "Huft, untuk apa dia mengajak kesini dan ternyata sampai di sini dia hanya menatap kosong ke arahku." Runa yang kaku akan tatapan tajam Zen tersebut menggerutu di dalam hatinya "Hemmm.. hemmm.. indah sekali di sini ya!" justru kali ini, Runa lah yang terlihat berusaha mencairkan suasana canggung tersebut.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN