"Keep calm baby," Ben mencoba menahan lengan Tayra yang langsung berlari begitu turun dari mobil. Tidak sulit untuk mereka menemukan di mana Abi. Minda dan Jun langsung menyambut saat mereka datang. "A-apa yang terjadi?" Tayra tak bisa mengendalikan rasa penasarannya. "Duduk dulu," ujar Minda. Keduanya duduk di kursi tunggu. Pandangan Tayra tertuju pada ruangan berpintu putih di depannya. Ruangan itu terasa sangat menakutkan. "Gue nggak yakin kronologinya gimana, tapi yang jelas mobil Abi nabrak toko." Tangan Tayra bergetar. Ia sudah mencoba tenang, tapi nyatanya dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Ia sendiri tidak tau kenapa dia bisa seperti itu. Abi adalah laki-laki yang ia benci. Abi tidak sepenting itu dalam hidupnya. Tapi kenapa dadanya terasa sakit memikirkan kondi