Bab.16 Sesi Intograsi Aksa

1771 Kata

Pengunjung Cafe dua lantai itu terlihat semakin ramai. Mata Ibra benar-benar jeli saat memilih lokasinya yang berada di area perkantoran, sehingga cafe Lala tidak pernah sepi. Seperti sekarang ini, saat jam makan siang banyak para pekerja kantor sekitar yang datang untuk makan di sana. Sayangnya Dini tidak berkesempatan melihat itu semua. Andai dia masih ada, pasti akan senang karena cafe impian adiknya sudah benar-benar terwujud. "Dedeknya Cello perempuan kan Bun?" tanya bocah itu ke bundanya. "Belum tahu Bang, nanti kalau sudah empat bulan ke atas baru kelihatan jenis kelaminnya." terang Sasha memberi pemahaman pada anaknya. "Pasti perempuan, seperti dedek di perutnya Tante Frey." celetuk Cello yakin. "Tapi kan dedek di perutnya Tante Frey yang satu laki-laki, yang satunya lagi pere

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN