Bab.45 Mencabut Duri Dalam Daging

1919 Kata

Suasana di ruang kerja Sifa kian memanas. Dinginnya AC tak berarti apa-apa saat pembicaraan mereka makin sengit dan sarat emosi. Sudah waktunya bagi Sifa untuk membereskan biang onar di rumah sakitnya. Tegas itu harus, meski mungkin di mata orang lain dirinya dianggap tidak punya hati karena menindak papanya sendiri. Salah, kalau mereka menganggap dengan bentakan dan ancaman bisa membuat nyali seorang Sifa ciut. Buktinya sekarang dia masih dengan tenang duduk menghadapi papanya, Tirta Adiwangsa dan juga Dokter Fredy. "Jangan pikir bisa menggertakku dan mencoba menggunakan kesempatan untuk mendapatkan apa yang kalian inginkan dariku! Tidak ada kata damai, aku tetap akan menindak tegas Papa yang sudah menggelapkan uang rumah sakit." Tirta Adiwangsa tersenyum lebar melihat Iqbal yang mena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN