"Kok kamu diam saja?" Tomy menyadarkan Dhifa dari lamunannya. Gadis itu gelagapan. "Eh, aku kaget saja. kamu ke sini sendirian?" Dhifa menatap Tomy. Di sekitaran juga tak ada siapa pun. "Iya. Demi bertemu kamu. Sejak aku pulang dari rumah sakit kamu jarang menemuiku." Tomy terlihat sedih. Penampilannya memang menyedihkan dengan tongkat di sebelah tangan kanannya. "Aku kan sudah bilang, lagi sibuk dan banyak tugsas kuliah. Kamu masih sakit harusnya duduk saja di rumah tak perlu ke sini." Dhifa tak menyangka Tomy melakukan aksi nekatnya. Entah apa maksudnya. Mungkin ia ingin dikasihani oleh Dhifa. "Aku kangen kamu." Tomy menyerukan isi hatinya. Siang malam ia selalu teringat Dhifa. Padahal mereka berkomunikasi terus melalui pesan WA. Dhifa enggan berkomentar atas pernyataan Tomy. Tomy