PELAKOR?

1119 Kata

Setibanya di Cafe. Kami mengambil meja dengan tempat duduk empat orang di sudut cafe. Terlihat pemandangan pusat kota dengan lalu lintas yang padat, karena setiap dinding cafe dilapisi kaca tembus pandang. Setelah memesan minuman terlebih dahulu. Kami menunggu Nadya dan Manajernya. Seperti biasa, artis tidak akan pernah menunggu. Tidak lama terlihat di pintu masuk seorang pria gemulai dan perempuan. Seorang perempuan cantik, kulit putih mulus, berambut panjang sepinggang, tinggi semampai. Pakaian yang terlihat mahal dan modis, ditambah kaca mata hitam. Sosoknya memang terlihat berbeda dengan kalangan biasa. "Hai, udah lama" sapa Manajer Nadya sosok laki-laki gemulai. "Iya gak juga. Silahkan duduk," jawab Pak Aldo sambil menjabat tangannya. Akupun ikut berjabat tangan. Sedangkan Nadya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN