⭐️Part 4⭐️

1654 Kata
"Mas, tadi aku liat Kakak yang ngajar bimbel aku loh." ujar Baby ketika Yuda baru sampai di depan nya. "Dia di sini,?"  "Heeh, sama temen temen nya." Apa dia yaa yang di maksud Baby? Gumam Yuda dalam hati nya. Yuda dan Baby akhir nya memasuki ruang cinema film yang mereka beli. _ _ _ Ketika membuka ponsel nya, Putri menemukan nomor asing yang mengirimi nya pesan. 081896526xxx Hay Me Siapa yaa?? Takut dengan nomor asing yang menghubungi nya, dia langsung menanyakan kepada Afra. "Fra, tau nomer ini ngga? Aku takut ini nomer siapa." ujar Putri ketakutan tidak mengetahui nomor yang menghubungi nya. Afra yang melihat nomor nya langsung menutup mulut nya menahan tawa yang ingin keluar dari mulut nya. Pasal nya dia tau siapa yang menghubungi Putri, bahkan dia menghafal nomor tersebut. "Ih, ngga tau. Hayoo siapa itu? Entar penculik aja." ujar Afra menakut nakuti Putri. "Jangan bikin gue parno deh Fra," Putri langsung cemberut ketika Afra menakuti nya. "Yaudah sih, tunggu aja balesan nya." Tidak lama kemudian, datang lagi pesan dari nomor tersebut. 081896526xxx Kamu belum simpan nomor saya? Me Maaf, aku lupa 081896526xxx Saya Bobby Ketika membaca pesan terakhir, Putri langsung melempar ponsel nya. "Kenapa sih Put,? Kok di lempar sih." ujar Afra kaget melihat perilaku Putri. "Fra, tau ngga siapa ternyata nomer yang chat gue?"  "Tau kok." dengan santai Afra berujar seraya merebahkan badan nya kembali ke kasur. Putri langsung menajamkan pandangan nya ke arah Afra, "Kok ngga bilang sih." ujar Putri dengan nada gregetan. Afra membalas hanya mengedikkan bahu nya. Setelah malam memjemput, Afra belum bisa juga memejamkan mata nya. Dia menengok ke arah sahabat nya yang sudah masuk ke alam mimpi. "Tumben amat gue jam segini belom tidur ya." gumam Afra ketika diri nya melihat jam beker di atas nakas samping kasur. Akhir nya, dia melangkahkam kaki menuju dapur. Pikir nya barang kali ada yang bisa membuat diri nya kenyang, karena bagi Afra ketika dia belum kenyang maka susah bagi nya untuk terlelap. "Siapa sih itu." gumam Afra ketika melihat seseorang duduk di atas pantry dapur, karena ketika malam di rumah nya hanya lampu dapur yang di nyalakan sisa nya di matikan. "Bang," panggil Afra seraya melihat postur tubuh di sana. Merasa nama nya di panggil, dia langsung mendongakan kepala nya. "Ngapain lu Bang." "Keroncongan perut gue." "Ya makan lah," "Bikinin gue mie dong Dek" pinta nya kepada Afra. "Emang lu kagak bisa masak mie doang apa,?" tanya Afra heran, setau Afra Abang nya bisa memasak. Tapi sekarang kenapa meminta nya untuk memasakan mie. "Lagi males gue, cepetan elah." Males meladeni debat dengan sang Abang, Afra langsung memanaskan air guna merebus mie untuk mereka berdua. "Bang, lu gercep ye ma temen gue." tanya Afra sambil memakan mie nya "Lu tau?"  "Yaelah, ya tau lah. Kan dia mah orang nya parnoan, takut ada orang asing neror." Bobby meletakkan sendok nya setelah selesai memakan mie nya, "Ngga tau, hati gue nyuruh aja gitu deket sama dia. Kayak ada ikatan gitu" "Uhuk..uhuk.." Bobby langsung menyerahkan air minum ke Afra. "Lu kagak salah ngomong Bang,?" tanya Afra bingung, selama ini Bobby tidak pernah cerita masalah percintaan nya. Bahkan Afra jarang melihat dia menggandeng lawan jenis, sampai datang ke pesta pernikahan teman teman nya pun Afra yang di gandeng. "Entah lah, gue pengen deket aja sama dia."  "Lanjut lah Bang, gue dukung. Tapi inget yaa, jangan sampe lu nyakitin sahabat gue." peringat Afra kepada Bobby "Santui Dek." ujar Bobby seraya mengacak rambut Afra. "Makasih yaa mie nya, gue balik dulu ke kamar." pamit Bobby sambil mencium pipi kanan Adik nya dan berlalu ke arah kamar nya tepat di samping tangga. "Tumben lu mau nyium gue." gumam Afra seraya membersihkan bekas makan nya dan Bobby. _ _ _ Dua wanita yang berjalan di koridor kampus menjadi sorotan sebagian mahasiswa. Yaa salah satu di antara mereka memang menjadi incaran calon kekasih para mahasiswa. "Berasa gue jalan sama artis tau." ucap Putri melihat sekeliling nya, dia merasa risih jadi bahan tontonan. "Kayak baru sekali aja lu, biasa nya juga di liatin mulu." "Lama lama risih gue." Putri langsung memisahkan diri dari Afra dan berjalan dengan cepat di depan nya. "Elah, santui kayak di pantui." ujar Afra seraya merangkul sahabat dan berjalan bersama menuju kelas nya. Tapi entah naas atau apa, mereka menabrak seseorang yang sedang calon membawa banyak kertas. Bugh "Kalo jalan pakek mata dong lu." omel Afra sambil mengusap b****g nya yang terhantam lantai. Putri langsung menyenggol lengan Afra ketika tau siapa yang mereka tabrak, "Apaan sih lu Put, sakit nih p****t gue." "Liat siapa yang lu tabrak." bisik Putri ke telinga Afra. Afra langsung mendongakan kepala nya dan melihat wajah bak dewa yunani bagi nya. "Eehh Mamas ganteng." cengir Afra ke arah orang yang di tabrak. Tanpa kalimat apapun, sang dosen langsung berlalu melewati mereka. "Pungutin tuh kertas kertas nya, bawa ke ruangan nya dia." Afra langsung memunguti kertas yang berserakan dan membawa nya ke ruang dosen. Dia tau ini hasil pengerjaan kuis dari kelas yang di ajar nya. Tok..tok.. "Masuk." "Permisi Pak," Afra menaruh kertas yang tadi di bawa di atas meja dosen. "Maaf Pak, tadi saya ngomel ngomel ke Bapak." "Hm." "Ngomong apa Pak, kan ada mulut." "Keluar!" "Oke saya keluar, selamat bekerja Mamas ganteng." ujar Afra seraya membuat kiss jarak jauh. Yuda hanya menggelengkan kepala melihat perilaku absurd sang mahasiswi. _ _ _ "Fra, lu ngapain beli makanan banyak banget sih." tanya Syifa bingung melihat Afra membeli makanan sebanyak itu. "Tadi dia bikin masalah." sambung Putri sambil menyuapkan makanan ke dalam mulut nya. "Terus apa hubungan nya dia bikin masalah sama beli makanan sebanyak itu." tambah bingung Syifa dan Kiki di buat oleh Afra. "Nih yaa ciwi ciwi aku, jadi ini itu makan siang buat Mamas gue." "Bentar, lu bikin masalah sama Pak Yuda?"  "Yupz, udah ya gue mau ke ruangan dosen dulu." _ _ _ Tok.. Tok.. "Permisi Pak," Tanpa menunggu jawaban sang empu ruangan, Afra langsung memasuki ruangan tersebut. "Ngapain kamu?" tanya Yuda dengan nada sarkasme. "Jangan marah marah dulu Pak, saya minta maaf atas kejadian tadi pagi." Yuda hanya diam saja mendengarkan apa yang di ucapkan mahasiswi nya dengan cuek. "Nih Pak, saya bawain bapak lunch special." ujar Afra sambil membuka sterofom makanan yang di bawa nya. "Hm." "Cuek amat sih Pak." "Hm." "Entar kalo cuek cuek di tinggal pergi loh Pak" gurau Afra sambil menyodorkan makanan yang di bawa nya. Yuda belum menunjukan sikap menerima nya, masih berkutat dengan kuis yang sedang di koreksi oleh nya. "Makan dulu Pak, entar sakit loh." Merasa di hiraukan, Afra masih menampilkan senyum manis nya. "Yaudah, mungkin kalo saya masih di sini Bapak ngga mau makan. Jadi saya tinggal dulu yaa Pak, jangan nangis kalo saya tinggal." ujar Afra seraya bangkit dari kursi di hadapan Yuda. "Di makan ya Pak, have lunch ya." Afra langsung keluar dari ruangan tersebut. "Ngga papa gue di cuekin, santai santai jodoh gak kan ke mana. Siapa tau entar dia yang ngejar gue. Fighting Afra!" ucap Afra kepada diri nya sendiri sekaligus memyemangati nya. Berbeda lagi suasana di dalam ruangan yang tadi Afra meletakkan makanan di depan nya. Yuda melihat ke dalam sterofom itu ada lauk terong goreng plus ayam bumbu serundeng, benar benar semua kesukaan nya. Sangat menggiurkan. Tapi dia gengsi harus menerima makanan dari anak absurd tadi. Yuda langsung melihat sekitar nya, memastikan tidak ada orang yang melihat nya makan. Dalam sekejap sterofom yang tadi sudah teronggok di tempat s****h ruangan nya. "Duh, ada jam lagi." setelah selesai makan, Yuda melirik jam di pergelangan tangan nya menyadari jika diri nya ada jam mengajar. Ddrrtt.. Ponsel di saku nya bergetar tanda ada pesan masuk, Bro_doddy Bro, gantiin gue ngajar Yaa di kelas 4c Entah angin apa, jarang sekali sohib nya yang satu ini meminta nya menggantikan jam nya. Me Lu ke mana? Bro_doddy Ayo lah, urgent ini Me Dia habis masuk jam ajar nya, harus memasuki jam nya Doddy. Yuda pun membereskan peralatan mengajar nya, dan mempersiapkan materi yang akan dia ajar di kelas nya Doddy. _ _ _ Afra dan teman teman nya memasuki kelas setelah mereka mengenyangkan perut mereka di kantin. "Haloaaa zeyeng zeyeng." teriak Afra membahana di dalam kelas nya. Reaksi para sahabat nya?? Hanya geleng geleng kepala melihat perilaku yang tidak aneh menurut mereka.  "Hay sayang." sapa balik teman Afra yang memang suka menggoda nya . "Sayang sayang pala lu peyang." balas Afra tak kalah sengit "Ih jangan marah marah mulu atuh, entar cepet tua" canda Agus orang yang dari tadi menggoda nya. "Diem Gus." peringat Afra "Kalo marah tambah gemesin ih bebep ku." "Bacot." mata Afra langsung melototi Agus yang hanya menampilkan cengiran dan mengangkat jari telunjuk dan tengah nya. "Guys, nanti Pak Doddy ngga bisa masuk ya. Ada dosen pengganti nanti." ujar Adit di tengah perdebatan Afra dan Agus. "Kenapa Dot ngga masuk,?" tanya Afra "ADIT nama gue kucrut. Ya mana gue tau, emang gue ngikutin doi." ujar Adit seraya menekankan nama nya. "Serah gue lah, cangkem gue ini." ujar Afra tak kalah galak nya sambil memeletkan lidah. Teman sekelas nya sudah sangat memaklumi sifat absurd teman nya, apapun yang di ucapkan oleh Afra bagi mereka hanya sebuah candaan. Walaupun seperti itu, Afra orang nya sangat perhatian dan baik hati dengan siapa pun. Termasuk teman sekelas nya, sekesal kesal nya dia pada teman nya, tidak akan mencaci atau pun menghujat. Ceklek, Ketika mendengar deritan pintu terbuka, semua pasang mata menoleh ke arah pintu. "Oh God, malaikat ngajar kelas gue." "Geret saya Pak." "Kenalkan aku ke ortu mu Pak." "Please, ini ciptaan Tuhan yang sempurna." Masih banyak lagi pujian untuk orang yang memasuki kelas nya Afra. Beda dengan yang lain, Afra hanya memperhatikan orang tersebut sampai duduk di tempat nya. Dan hanya memuji dalam hati. Kata Kiki kan kalo mau apapun solawatin, gue solawatin aja dah biar jadi imam gue allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad, ujar Afra dalam hati seraya memasang wajah yang sengaja di topang oleh dagu nya memperhatikan ciptaan Tuhan pas di depan meja nya. "Oke, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN