Suara piring pecah terdengar di sana membuat para pelayan bergidik ngeri melihat wajah Justin seperti serigala yang siap menerkam mangsanya. "Sekali lagi kamu bersikap kurang ajar, jangan harap keluarga ini akan membantu kamu lagi. Kamu menyuruh Kakak di sini hanya untuk memperhatikan kamu yang manja begini dan merengek pada kekasih yang tidak berani memperjuangkan kamu, hmm?" tanya Justin. Tamara sangat kesal, sedih sekaligus marah bercampur menjadi satu saat mendengar perkataan Justin yang menyakiti hatinya. "Ya aku salah dan terlalu bodoh menerima seorang pria untuk menjadi kekasihku. lebih bodohnya lagi jika aku sampai menikah dengan kakakku sendiri, menjijikan," jawab Tamara. "Tamara!" bentak Justin. Justin menghampiri Tamara lalu mencengkram tangan Tamara. Renata yang hendak ban