"King!" seru Wina lagi. "Kita cuma mau makan es krim, Ma. Nggak usah khawatir," kata King dengan nada malas-malasan. Ia menarik selimutnya lebih rapat. Ia yakin Wina akan marah, mengamuk mungkin. "Mama akan batalkan janjinya," gerutu Wina seraya mengetik di ponsel. "Jangan! Aku mau pergi sama papa aku!" teriak King. Ia terduduk dengan tangan menangkup dan saling menggesek di depan wajahnya. "Sekali aja! Ma! Plis!" Wina mengangkat dagunya. Ia sangat kesal dengan tingkah King belakangan ini. Namun, melihat wajah putranya, ia juga tak tega. "Ayolah, Ma. Cuma makan es krim," kata King lagi. "Sekali aja. Ya? Ya?" Wina menurunkan ponselnya. Jujur, ia sangat tidak siap jika harus bertemu Ian lagi. Membayangkannya saja sudah membuat Wina panas-dingin. Ini tidak masuk akal. "Aku akan bersika