Bab 42. Cerita King

1532 Kata

Ian tak lantas menjawab pertanyaan King. Ia menarik kursi kecil panjang untuk pendamping pasien lalu duduk di sana. King menoleh padanya dengan tatapan haus akan jawaban. Dan Ian hanya bisa mengibaskan tangannya pada Azka. "Seperti yang kamu lihat, kondisi Azka sekarang masih kritis," ujar Ian. "Dia belum bangun sejak pingsan tadi malam." Kedua mata King membola. Ia menatap tangan kecil Azka lalu meraihnya. Ia merasa kasihan pada anak kecil ini, dan anak ini adalah adiknya. Walaupun Azka tidak mirip dengannya, ia merasa sangat dekat. Ia ingin Azka bangun, ia ingin bermain dengan Azka. "Om minta maaf, King. Kamu pasti kecewa sama Om karena tadi malam Om nggak datang," kata Ian dengan nada penuh sesal. Ia mengulurkan tangan kirinya ke puncak kepala Azka sementara tangan kanannya mengusap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN