Rosa pov Aku tidak menyangka, suami yang ia banggakan bisa punya pikiran jahat terhadapnya dan rela menjual istrinya. Semua hanya demi sebuah tender besar dan perempuan yang tidak lebih cantik dariku, dengan senang hati menjualku pada Bosnya. Tangan dan kakiku diikat, mulutku disumpal dan aku diancam akan dibunuh jika terus berontak. Aku tidak tahu, akan dibawa kemana. Hingga sampailah kami di depan rumah besar seperti istana, aku digendong dibawa masuk ke dalam kamar yang besar. Pak Handoko melempar tubuhku ke atas ranjang dengan sangat keras. Tubuhku terasa remuk karena lempar. Perempuan itu mengambil beberapa botol alkohol dan mereka meminum nya di hadapanku. Racauan mereka membuatku bergidik ngeri. Pak Handoko mendekatiku, merobek dressku dengan kasar. Sedangkan Mas Rafi sedang as