17. (Bukan) Teristimewa

1418 Kata

"Dika, ke mari ... ." Seorang gadis melambaikan tangan kepada pemuda tampan. Nampaknya pemuda itu bernama Dika. Karena gadis itu mengulang lagi panggilannya. "Dika, ayok sini. Cepetan!" Dia yang dipanggil mencoba menyeret kaki, terlihat kesulitan untuk berjalan normal. Setelah beberapa lama ... sampai juga Dika di depan gadis itu. "Kita mau ngapain di sini?" Dika bertanya enggan. Dia cukup malas ada di tempat asing. Tadinya mereka sedang jalan-jalan disekitaran kebun vanilla lantas hujan turun dan gadis itu mengajak Dika ke sebuah rumah tua dan reyot yang terbuat dari anyaman bambu. Sepertinya rumah itu sudah lama ditinggali Sang empunya. Dika mengedarkan pandangan. Dia merasa ngeri, tapi tidak dengan gadis yang bersamanya. Gadis itu terus tersenyum ceria. Rumah yang terlihat berh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN