Bab 42. Bertanya Tentang Keperawanan

1031 Kata

Nirmala menguping percakapan mereka. Pintu ruangan itu sedikit terbuka dan terlihat Dodi sedang tertawa-tawa sambil menyebut nama Luna. Luna mana lagi selain pacarnya pak boss yang sudah ketahuan belangnya. Tentu, ini membuat Nirmala geram dan kecewa berat pada tingkah Luna dan Dodi yang diam-diam bermain api di belakang. Dan percakapan itu terdengar lagi. "Sumpah, kak Luna, aku gak bisa lupa. Apalagi badan seksi dan mulus yang tidak dimiliki semua wanita itu rasanya seperti melayang ke awan," kata Dodi. Entah bagaimana Luna merespon obrolan Dodi karena suara dari telepon itu bercampur dengan suara riuh penghuni perusahaan. Tapi, ada percakapan yang membuat Nirmala terkejut. "Makanya kak Luna jangan dekat lagi sama Sendi, ya? Please, lagian aku muak sama dia. Bukannya si Karen lagi pen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN