Lena yang tidak tahu apa-apa langsung saja ke kamar mandi. Dia mengetes air kencingnya setelah itu dia membawa hasilnya ke dokter. "Sudah saya duga. Kamu hamil," tukas dokter. Lena terperangah kaget. "Hamil? Kok, bisa ya? serius nih!" "Kalau berhubungan sama orang harusnya kamu pakai pengaman atau suami kamu saja yang kebablasan." "Suami? Aduh, kayaknya saya cuma mau minta obat anti-mual saja, juga obat untuk daya tahan. Tapi, jangan bilang sama siapa-siapa dulu, ya? Saya mohon. Ini rahasia kita." Lena melirih, menangis tersedu-sedu ketika mendapati kabar tersebut. "Mas Sendi, aku hamil sama kamu, mas! Kamu harus tanggung jawab," lirihnya. Dokter memberikan obat anti-mual dan beberapa vitamin untuknya. Setelah itu dia menyeka air matanya agar tidak ketahuan oleh ibunya. Memang su