MEMBUJUK

1108 Kata

"Bang, jawab dong?" Melihat suaminya hanya tersenyum saja Mutia gemas sendiri dan sudah memaksa Raffi lagi. "Ayo berangkat!" "Yaaah!" Sambil meringis, Mutia mengeluh. Pupuslah harapan Mutia. Padahal dia betul-betul menginginkan itu. "Kok yah?" "Enggak usah tanya-tanya! Ayo cepat kita berangkat Bang!" "Mutia!" Melihat istrinya ngambek Raffi pun memegang tangan Mutia, menariknya supaya tak jadi membuka pintu rumah mereka. "Apalagi? Tadi kan Bang Raffi minta berangkat? Ayo cepet berangkat!" "Marah?" "Enggak!" Mutia sebenarnya kesal saja karena permintaannya ditolak makanya dia tak tahan dan sudah menunjukkan wajah merajuk. "Teguh adikku tadi meneleponku dan mengatakan kalau akan ada rapat di percetakan. Rapatnya jam sepuluh dan sekarang jam sembilan lewat sepuluh. Kalau aku tel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN