Kebingungan di mata Meggie terlihat dengan jelas. Bram sudah mengulurkan tangan untuk mengajaknya keluar dari pesawat, tetapi mata pria itu masih saja berkelana menyusuri mulutnya, lalu turun menggeledah lekukan tubuh Meggie dan masih terlihat bahwa Bram masih begitu menginginkan Meggie dari tangannya yang mengencang dan meremas tangan Meggie yang berada di genggamannya. Melihat sikap Bram, Meggie tersenyum untuk mengingatkan tentang crew pesawat yang sudah menunggu, tetapi Bram justru mengartikannya secara berbeda. Melihat bibir Meggie yang tersenyum membuat Bram kembali tergoda untuk menciumnya kembali. Tubuh Meggie yang mungil serasa tenggelam di dalam rangkulan Bram sampai mereka mendengar sebuah suara lain. “Permisi.” Tubuh Meggie terlonjak kaget dan mungkin sa