Tidak menghiraukan tawa Bram yang menganggapnya pengecut, Meggie berjalan meninggalkan pria itu yang masih terus tertawa. “Katanya mau langsung bilas tapi masih tetap di dalam kolam.” Meggie berjalan sambil mengenakan mantel handuknya dengan mulut komat-kamit tidak jelas apa yang dia katakan. “Bagaimana? Sudah menyadari betapa kaya nya Bram?” tanya Marlene ketika dia baru saja melintasi ruang santai. “Maksudmu?” tanya Meggie dengan mengerukan keningnya. “Maksudku, Kamu sudah menyadari betapa kaya rayanya Bram. Dan kamu tidak ingin melepas kesempatan untuk menikmati kekayaan dan hadiah yang akan diberikan padamu.” “Aku melihatmu kemarin masih jual mahal walaupun aku yakin itu bukan dirimu. Dan sekarang aku melihat kalau kamu sangat cepat memanfaatkan situas