“Selamat pagi ....” Andhini dengan senyumnya yang merona, menyambut semua anggota keluarganya di meja makan rumah mereka. Bukan semua sih, sebab Asri dan Deden yang kini sudah menjadi anggota keluarga baru, tidak ikut hadir di sana. “Mama ... Mama cantik sekali. Kok tumben sih mama pagi-pagi sudsh di sini? Apa sarapan ini mama yang masak?” tanya Rea yang langsung memeluk hangat ibunya. Ya, pagi ini Andhini memang tampak berbeda. Wanita itu terlihat lebih segar karena ia menutupi wajah pucatnya dengan make up natural. Suaminya yang sudah memberi motivasi itu kepada Andhini. Sebab jika ia terlalu memikirkan penyakitnya, itu hanya akan menambah rasa sakit dan parahnya sakit itu sendiri. Andhini memang ingin menutupi semuanya dari anak-anaknya. Tapi selain untuk alasan itu, ia juga ingin me