Asri dan Andre masih terdiam di tempatnya masing-masing. Entah apa yang ada di benak ke duanya, yang pasti baik Andre maupun Asri sudah mengatakan sebuah rahasia yang seharusnya mereka simpan sendiri. “Ndre, teteh pergi dulu. Sekali lagi teteh katakan, berhati-hatilah dalam mengambil keputusan. Jika bisa menghindar, sebaiknya kamu hindari Alesha mulai sekarang, dari pada nanti hatimu dan hatinya sudah terpaut terlalu jauh. Maaf, teteh tidak bermaksud ikut campur masalah pribadi kamu, apa lagi masalah hati. Teteh hanya khawatir dengan kamu dan keluarga kita.” “Nanti akan aku pikirkan lagi, Teh.” Asri mengangguk lalu mengusap lembut bahu sang adik, “Teteh percaya sama kamu. Teteh keluar dulu.” Andre mengangguk seraya tersenyum. Namun Asri bisa melihat dengan jelas jika senyum sang adik m