Ciuman Manis

1586 Kata

Pagi pun menjelang. Langit begitu cerah dengan pias-pias jingga terhampar di atas langit yang masih sedikit gelap dan belum biru sempurna. Santi—asisten rumah tangga Reinald—sudah sibuk di dapur dengan berbagai masakannya. Aroma wangi sudah menyeruak dari ruang dapur itu. Rara yang sebenarnya bertugas sebagai pengasuh Dimas pun ikut membantu. “Mbak, Santi. Punten mohon maaf ya ... Itu bu Andhini kenapa ya? Kok Rara rasa ada yang aneh dengan ibu.” Rara membuka percakapan itu seraya membantu Santi menyiapkan bahan masakan. “Iya, mbak Santi juga merasakan hal yang sama. Kemarin yang mbak Santi dengar, bu Andhini terjatuh lalu terkilir. Tapi kalau hanya jatuh terkilir saja mah, kayaknya nggak akan separah itu. Kemarin malam waktu mbak Santi ngantar minuman ke kamarnya ibu, mbak lihat banyak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN