Pingsan

1608 Kata

Andhini sudah puas melihat-lihat isi gawainya. Mata itu kembali menoleh ke arah kertas yang sudah penuh dengan tulisan dirinya. Sebuah surat cinta yang belum ia rampungkan. Sebuah surat cinta yang penuh akan kenangan dan sarat akan makna. Andhini membacanya sejenak, lalu melanjutkan isi suratnya. Wahai pangeran kodokku yang tampan … Kini, aku titipkan lagi boneka yang dulunya menjadi saksi betapa tulusnya kamu menyayangi dan melindungiku. Titip anak-anak juga. Jaga dan lindungi mereka. Kalaupun kamu ingin mencari putri kodok pengganti, aku ikhlas kok. Carilah yang cantik parasnya, baik hatinya dan bagus budi pekertinya. Carilah sosok ibu pengganti yang baik untuk Andre dan Rea. Jangan hanya menyayagimu saja, atau hanya menyayangi hartamu saja. Tapi juga mampu menyayangi anak-anak kita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN