“Andhini, aku mohon bangunlah ….” Reinald mengusap pelan punggung tangan sang istri. Ia masih mengupayakan apa pun agar istrinya itu terbangun.
Sudah tiga puluh menit berlalu, namun istri Reinald itu tidak juga kunjung terjaga. Kadar oksigen di dalam paru-parunya pun semakin lama semakin menurun saja. Tidak hanya itu, tekanan darah Andhini pun mulai terlihat tidak stabil. Terkadang naik, namun terkadang turun. Entah apa yang menyebabkan hal itu terjadi.
“Andhini … Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan aku lebih dahulu? Andhini, aku tidak akan sanggup hidup tanpa kamu. Kamut ahu betapa aku sangat membutuhkan kamu.” Reinald terus berusaha membangunkan sang si istri.
“Papa, bagaimana keadaan mama?” tanya Andre. Pemuda itu baru selesai mengurus administrasi.
Reinald m
