Rain sudah kembali ke rumah sakit untuk mengantar Lexa mengambil mobilnya. Sebelum turun, mereka mengobrol sebentar dulu. Senyuman manis terpancar dari wajah keduanya, mereka seperti mengulang masa lalu, di mana kedekatan mereka masih sangat indah, tetapi sekarang Lexa saja tidak tahu seperti apa hubungan yang ia miliki dengan Rain, jelas mereka masih saling mencintai, tetapi nyatanya Rain telah bertunangan dengan perempuan lain. Rain masih sama, masih tampan, tinggi, badannya bagus, dan tentu saja memiliki lesung pipi yang menambah manis senyumnya. Lexa tak henti-hentinya memandang wajah Rain, hingga menimbulkan pertanyaan dari pria itu. “Lex, kamu kenapa tatap aku kayak gitu?” Rain mengernyitkan keningnya.
Lexa mengendikkan bahunya. “Kamu dokter, kamu good looking, dan good attitude pas
