Part 9

1198 Kata
Di malam yang dingin itu, William duduk seorang diri di pinggir sungai dengan beberapa kaleng bir di sebelahnya. William kira fakta kalau keretakan hubungannya dengan Yuna tidak akan membuatnya merasakan sakit saat wanita itu kembali melewati batasannya, tapi rasa sakit ini seperti meremas d**a William. Di saat dirinya terpuruk karena kondisi Lily, Yuna justru hamil dengan pria lain. Sebenarnya, itu bukanlah hal yang mengejutkan mengingat seberapa jauh hubungan Sean dan Yuna, tapi lagi-lagi hal yang bahkan tidak mengejutkan itu sangat menyakiti hatinya karena itu benar-benar terjadi.    "Karena kau sudah tahu semuanya, maka aku tidak perlu menyembunyikan ini lagi. Tapi, pastikan kau tidak bicara apapun pada Sean atau Elsa tentang huhungan kita, atau aku tidak akan ragu untuk meminta pisah darimu tepat di depan Lily. Lagipula, kita memang harus menutupi hubungan kita, kan?"    William kembali mengingat kalimat yang Yuna ucapkan padanya setelah ia mengetahui perselingkuhan itu. Kemarahan dan rasa sakit tengah menguasai William saat ini, hingga ia ingin membongkar semuanya pada Sean dan Elsa tentang siapa Yuna sebenarnya. Karena itulah ia menelepon Elsa.    "Kau ingin mengatakan apa?" tanya Elsa.    William yang tadinya begitu ingin mengatakan yang sebenarnya, kini tiba-tiba terdiam. Terlalu menyenangkan untuk Sean jika dengan mudahnya dia tahu kalau Yuna sedang berbohong padanya. Jika seperti itu, maka bukan pertunjukkan namanya.    "William, kau masih di sana?" Elsa kembali bicara karena tidak mendengar suara William.    "Apa besok kita bisa bertemu? Aku pikir, kita perlu bertemu secara langsung untuk membicarakan sesuatu," ucap William setelah terdiam selama beberapa saat.   "Besok? Baiklah, kau pilih tempatnya, lalu kirim alamatnya padaku."   "Baiklah. Selamat malam." William pun mengakhiri telepon dengan Elsa.  ••••   Sedangkan Sean diam-diam masih melirik ke arah Elsa saat wanita itu sedang menelepon. Mereka akan bertemu dan Sean pikir sudah jelas alasannya untuk berselingkuh, sebab Elsa bukan lagi manajer William. Jika itu tentang pekerjaan, maka mereka seharusnya bicara di perusahaan, tapi nyatanya tidak.     Elsa sadar kalau sejak tadi Sean selalu saja meliriknya, meski pria itu seperti mencoba melakukannya diam-diam. Benar, Sean sudah terlanjur curiga ada hubungan istimewa di antara dirinya dan William, dan setelah mendengar pembicaraan ini, maka Sean pasti akan semakin curiga. Elsa merasa bodoh karena melupakan hal itu. Meski lelah menjelaskan pada Sean kalau tidak ada apa-apa di antara dirinya dan William, tapi Elsa merasa perlu meluruskan semua ini mengingat keadaan saat ini. Elsa tidak mau kesalahpahaman ini memperkeruh keadaan di masa depan.    "Aku sungguh tidak ada hubungan apa-apa dengannya. Aku tidak tahu kenapa dia tiba-tiba ...."  "Apa kau bicara padaku? Apa aku terlihat peduli dengan hubungan kalian?" Sean menyela kalimat Elsa dan ia tiba-tiba kehilangan selera makan, hingga langsung bangkit dari duduknya dan melangkah pergi.    Namun, baru beberapa langkah berjalan, Sean kembali berhenti, lalu mendekati Elsa dan membisikan sesuatu padanya. "Kau sungguh hamil anak William, kan? Aku tidak mau menerima anak itu, jadi singkirkan saja. Mengerti?" inilah yang Sean katakan pada Elsa, kemudian ia benar-benar pergi.    Elsa hanya menatap Sean yang pergi meninggalkannya. Elsa tidak bisa berkata apa-apa setelah mendengar kalimat yang begitu menyakitkan keluar dari mulut Sean. Sean sungguh tidak mempercayai apapun yang ia katakan, lalu bagaimana jika ia sungguh hamil? Bagaimana nasib anaknya?   Di tengah suasana yang begitu hening, Elsa dibuat kaget oleh suara deringan ponsel dan itu adalah ponsel milik Sean yang tertinggal di atas meja makan. Elsa mendekati ponsel Sean dan nama Yuna terpampang jelas di sana. Awalnya, Elsa ingin mengabaikan panggilan itu, tapi ponsel Sean terus berdering, dan entah kenapa kini ia merasa sangat ingin menjawab panggilan itu.   Pada akhirnya, Elsa menjawab telepon dari Yuna. Sedangkan Sean yang sadar kalau ponselnya tertinggal langsung kembali masuk ke rumahnya. Di saat bersamaan, Elsa mendengar kalimat yang begitu mengejutkan dari Yuna. Elsa tidak mengatakan apapun saat menjawab panggilan Yuna dan Yuna juga langsung bicara.   "Sean, tentang kehamilanku, aku sudah menemukan tempat dan sudah memutuskan kapan akan menggugurkannya." Inilah yang Yuna katakan.   "Sean? Katakan sesuatu." Yuna kembali bicara karena ia tidak mendengar sepatah katapun.   Elsa menurunkan ponsel Sean dari telinga kanannya setelah ia begitu terkejut mendengar ucapan Yuna. Elsa berpikir mungkin inilah alasan kenapa Sean langsung berpikir kalau ia hamil setelah melihatnya mual dan muntah, itu karena dia sudah melihat hal itu dari Yuna. Meski perselingkuhan mereka terjadi di depan matanya, tapi saat mengetahui kalau Sean sampai menghamili Yuna membuatnya merasa sangat sesak hingga air matanya tidak terbendung lagi.    Di sisi lain, Yuna mulai khawatir kalau alasan Sean tidak mengatakan sesuatu karena dia marah setelah William mengatakan yang sebenarnya. Di saat Yuna berusaha untuk bicara pada Sean, pria itu justru baru tiba di depan Elsa.    Sean melihat Elsa menangis sembari memegang ponselnya yang menyala dan terlihat kalau Yuna sedang meneleponnya. Melihat hal itu membuat Sean langsung merebut ponselnya dari tangan Elsa, lalu menutup panggilan dengan Yuna karena ia perlu bicara dengan Elsa.     "Menjawab telepon di ponsel orang lain adalah perbuatan tidak sopan. Apa kau tidak mempelajari itu dari orang tuamu?"    "Ya, aku tidak mendapatkan hal itu karena Ayahku pergi entah kemana, lalu Ibuku bunuh diri, jadi mereka tidak bisa mengajariku tentang hal itu. Itu yang ingin kau dengar dariku?!" Elsa yang saat ini begitu marah menjawab pertanyaan Sean dengan nada bicara yang cukup tinggi.    Sementara itu, raut wajah Sean terlihat sedikit berubah setelah mendengar jawaban dari Elsa. Sean tidak peduli dengan apapun tentang Elsa, jadi ia baru tahu kalau masa lalu wanita itu begitu kelam.    "Kau punya orang tua sampai detik ini dan Ibu pasti juga mengajarimu dengan benar, tapi kenapa kau tidak mengerti juga kalau berselingkuh dengan wanita lain saat kau sudah menikah adalah kesalahan? Sekarang, kau bahkan menghamilinya." Elsa kembali bicara pada Sean.    Sedangkan Sean tidak mengerti kenapa Elsa bisa mengetahui hal itu. Tidak mungkin Yuna mengatakan itu begitu saja pada Elsa, karena sungguh penting Elsa tahu atau tidak tentang masalah itu.    "Jadi, itulah alasan kenapa kau langsung mengatakan kalau aku hamil saat melihatku mual dan muntah, karena kau sebelumnya sudah melihat itu dari Yuna. Bukankah sudah aku katakan untuk berhati-hati? Tapi, apa ini? Kenapa kau senang sekali menyakitiku? Apa aku harus membayar harga semahal ini hanya karena aku masuk ke dalam hidupmu?" Elsa lagi-lagi bicara pada Sean yang sejak tadi hanya diam saja.    "Ini adalah urusanku dan kau tidak perlu ikut campur. Aku menyakitimu? Hei, kita menikah bukan karena cinta, jadi, kenapa kau harus merasa tersakiti? Aku mau menikahimu untuk membahagiakan Ibuku, bukan membahagiakanmu. Kita juga sudah menyetujuinya, kan?" Sean akhirnya membalas ucapan Elsa.    "Kau bilang apa tadi? Hanya? Apa kau pikir masalahnya sesederhana itu? Tidak. Demi dirimu yang bahkan entah apa istimewanya aku harus kehilangan orang yang begitu penting untukku, tapi kau bahkan tidak menyadarinya!" ucap Sean lagi dan kali ini ia mendorong kepala Elsa dengan jari telunjuknya, lalu pergi begitu saja.    "Memang apa yang telah aku lakukan?" Elsa bertanya pada Sean karena ia merasa tidak melakukan apapun yang membuat Sean kehilangan seseorang.   Langkah Sean terhenti, lalu ia memutar badannya untuk menatap Elsa lagi. "Aku lebih suka melihatmu tersiksa karena rasa penasaran itu. Itu memang bukan kesalahanmu, tapi orang itu pergi karena dirimu dan aku sangat membenci fakta itu. Memang seberapa istimewanya dirimu hingga pantas untuk hal itu?" Sean hanya mengatakan ini, lalu lagi-lagi pergi meninggalkan Elsa.   Elsa sungguh tidak mengerti apa yang Sean bicarakan. Memang apa yang telah ia lakukan? Dan, siapa yang harus pergi karena dirinya hingga membuat Sean seperti ini? 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN