Jerou duduk menyilangkan kakinya. Rokok di sela jemarinya sudah mengepulkan asap sejak tadi. Mata kelam itu belum mau melepas sosok yang ada di depannya. “Belum mau bicara juga?” tanyanya pelan. Namun, ketahuilah, pelannya suara Jerou serupa dengan kidung paling mengerikan yang pernah ada. Bulu kuduk saja sampai berdiri dan pastinya tak ingin lagi mendengar suara Jerou jika sudah dalam mode seperti ini. “Apa yang mesti gue katakan? Enggak ada,” tukas sang lawan bicara. Meski nada suaranya gemetar dan penuh takut, masih ada secuil keberanian yang ia miliki. “Sebelum Pras tahu, An.” Jerou sedikit menegakkan punggung. Sisa rokoknya yang masih menyala, ia matikan. “Tapi yang gue lakukan bukan untuk menjebak Bos. Sama sekali enggak!” Anne berdiri. Matanya menatap tanpa ragu pada Jerou ya