“Gue kangen sama lo, Lavi!” pekik Hera tak tahan begitu melihat sosok sahabatnya itu ada di kantin. Duduk tenang menyantap soto mie kesukaannya itu. Hampir saja Lavi tersedak karena pelukan Hera yang cukup ketat ini. “Sama, gue juga kangen.” Lavi membalas peluk itu tak kalah erat jadinya. “Tapi gue makan dulu, ya. Lapar. Gue kangen banget makan soto mie ini.” Hera tergelak. “Lo ke mana saja, Lav?” Ia pun menarik salah satu kursi yang ada. Memesan satu porsi yang sama seperti Lavi lengkap dengan es teh manis sebagai penemannya. “Gue cari lo ke rumah, enggak ada. Kata tetangga lo, lo kabur.” Lavi meringis saja. “Iya. Gue kabur,” seloroh Lavi dengan sorot jenaka. Disuapnya besar-besar soto mie bagiannya itu. Padahal, ucapannya berbanding terbalik dengan kenyataan yang ia hadapi. Miris ras