Dea “De, kamu kelompok berapa?” Pertanyaan itu terlontar dari mulut Rinda ketika aku baru saja mulai memasukkan mie cup ke mulut. Siang ini, setelah aku selesai masuk kelas praktikum, tiba-tiba perutku keroncongan. Jadilah aku terdampar disini, kantin fakultas dengan satu cup mie panas mengepul di depanku. “Seratus tujuh belas.” Jawabku setelah selesai mengunyah mie. “Lokasinya?” “Gunung Kidul.” “ Deketttt dong!” “ Emang.” “ Aku di Jawa Tengah De, Kabupaten Banyumas.” Ucap Rinda sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja. “ Nggak papa. Rejeki kamu di situ.” “ Hmmm....” Aku hanya geleng-geleng melihat Rinda yang tampak sangat sedih. Aku tahu, dia sedih KKN di Banyumas karena dengan begitu sudah bisa dipastikan dia akan LDR dengan kekasihn