Dea
“Kalian masih mau marah sama aku? Kalau iya, ya udah. Aku terima. Aku emang salah.” Ucapku sore itu, setelah selesai bercerita tentang kronologi kejadian kenapa aku bisa menikah dengan Mas Danish dan kenapa aku tidak bisa bercerita sedikitpun kepada mereka, yakni Rinda, Lia, juga Juni.
Ngomong-ngomong saat ini, Rinda, Lia, Juni, juga Fia, sedang berada di kamarku, tepatnya kamarku yang ada di rumah Mas Danish. Mas Danish sudah mengizinkan mereka datang meski dia sendiri tidak ada di rumah karena masih sibuk ngajar.
“Tapi Fia kamu kasih tahu tuh, De? Kenapa aku, Lia, sama Juni enggak?” Sangkal Rinda masih tampak belum terima.
“Itu---“
“Biar aku yang jelasin kalau itu.” Sela Fia cepat. “Tapi jangan potong dulu sebelum aku selesai.” Lanjutnya.
