Danish
“Dea, aku pulang.” Seruku malam itu begitu aku masuk rumah. Aku baru saja pulang dari rumah orang tua Dea untuk membahas tentang perkembangan hubunganku dengan Dea.
Aku terpaksa menyembunyikan ini dari Dea kerena orang tua Dea sendiri yang memintaku. Om Arya dan Tante Ria bilang, beliau ingin tahu jawabku tentang Dea dengan sejujur-jujurnya, makanya beliau berdua menyuruhku untuk tidak membawa Dea juga menyembunyikan ini dari Dea.
“De—“ Kalimatku berhenti begitu melihat Dea tidur dengan kepala telungkup di atas meja ruang tengah, lengkap dengan beberapa buku tebal juga beberapa jurnal yang sedikit berserakan di sekitarnya. Bahkan laptonya masih menyala dan tangan kanannya masih memegang mouse. Entah kenapa bibirku menyembang melihat pemandangan itu. Dea tampa
