Pov Tio

1097 Kata
Waktu itu aku menikahi janda kaya beranak satu yang masih kecil. Aku menikahinya karena harta peninggalan suaminya banyak dan bukan karena cinta. Seiring dengan berjalannya waktu keadaan perekonomian kami mengalami paceklik, sedikit demi sedikit harta peninggalan suaminya habis juga, akhirnya kehidupan kami menjadi terpuruk. Waktu itu, Diah istriku bekerja menjadi buruh cuci keliling untuk mencukupi kebutuhan kami, sebenarnya istriku sering menyuruhku untuk bekerja, namun aku tidak menghiraukannya, aku malah sering nongkrong bersama teman hanya untuk menghabiskan waktu percuma. Hingga suatu saat aku memergoki Risna anak tiriku yang beranjak dewasa sedang berganti baju karena baru selesai mandi, kebetulan kamar Risna tidak tertutup rapat, iseng ku intip di balik pintu hingga terlihat jelas kemolekan tubuhnya yang membangkitkan gairah kelakianku. Aku terpana tanpa berkedip melihat jelas tubuh indah anak tiriku. Namun itu tidak berlangsung lama karena aku dikejutkan dengan suara sandal istriku yang terdengar jelas. "Untung saja, sandal Diah bunyi jadi aku nggak ketahuan" "Mas kamu masih dirumah?, aku kira lagi nyari kerja.. tolong lah mas bantu aku" Hampir setiap hari istriku berkata seperti itu, membuatku bosan mendengarnya. "Ya.. nanti" Itulah jawaban singkatku, padahal aku malas sekali, nyari kerja jaman sekarang ini susah, apalagi aku yang tamatan sma, mau kerja apa coba? hidup ini semakin hari semakin terpuruk saja. Malam semakin larut ku lihat istriku mungkin karena capek ia terlelap tidur dengan damai, aku pun berusaha menyusul ke alam mimpi, namun tak bisa, aku selalu di bayang - bayangi kemolekan tubuh Risna yang membuatku kembali b*******h. Gairahku semakin memuncak dan tak tertahankan hanya dengan membayangi nya saja aku sudah tersiksa begini. Akhirnya aku nekad masuk kamar Risna yang tidak terkunci. Ku buka pintu perlahan agar tidak mengeluarkan suara, lalu masuk dan mengunci dari dalam. Kuhampiri Risna yang terlelap tidur, kupandangi setiap inci tubuhnya hingga debaran jantungku naik turun ketika melihat gunung kembar Risna yang terekspos nyata membuat ku seperti harimau yang siap menerkam mangsa. Akhirnya aku merasakan kenikmatan surga dunia yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Risna menangis pilu, aku mengetahuinya namun aku mengancamnya, agar bungkam dan merahasiakannya. Kini tubuh Risna seakan candu bagiku, hingga aku terus berulang kali melakukannya, itupun kadang dilakukan ketika Diah keluar untuk bekerja. Aku takut ketahuan, dan aku takut Risna hamil jadi aku menjualnya ke juragan tanah pak Tobing dengan harga yang lumayan mahal. Namun aku mengatakan pada istriku bahwa Risna menikah dengan Tobing, dan istriku pun percaya. "Bu.. sebaiknya kita nikahkan saja Risna dengan juragan Tobing, itu akan menjamin kehidupannya dan masa depannya dari pada di rumah terus nggak ada kerjaan, apalagi Risna sudah dewasa dan sudah pantas menikah" "Kalau ibu sih gimana Risnanya saja, karena yang akan menjalaninya, gimana nak kamu mau?" "Iya bu, Risna mau" Risna mau karena dibawah tekananku, aku senang akhirnya rencanaku berjalan mulus. Uang dapat, kenikmatan juga dapat. Risna pun ku antar kerumah juragan Tobing, yang entah dinikahi atau enggak itu urusannya yang penting aku telah mendapatkan uang nya. Lama sudah tak ada kabar dari Risna yang bagai ditelan bumi Diah pun sering sakit - sakitan dan akhirnya meninggal, tanpa Risna ketahui. Rumah peninggalan Diah kujual dan uang nya ku jadikan modal untuk buka club malam, yang akhirnya berhasil membuka beberapa cabang dan kini aku menjadi kaya raya bahkan hartaku tidak akan habis tujuh turunan. Ternyata aku sangat mencintai anak tiriku, dan aku bermaksud untuk menikahinya. Namun aku tak kunjung bertemu entah dimana Risna kini dia lenyap seperti di telan bumi. Bukan hanya tubuhnya yang aduhai namun jika ku menemukanya aku akan menjadikannya primadona di club malam ku. Dari dulu Risna adalah ladang uang ku. pernah kutanyakan keberadan Risna kepada juragan Tobing namun bandot tua itu malah bungkam, membuatku geram. Namun syukurlah dia telah tamat riwayat hidupnya. Yang aku dengar dari para pembantunya semua aset yang bandot tua itu punya semua di serahkan pada Risna, ah alangkah senangnya hatiku kalau benar semua itu aku akan menjadikannya ratu di rumahku, jujur kejadian masa lalu membuatku tidak bisa berpaling darinya, wuih.. tubuhnya selalu terbayang. Dimana kau Risna, aku tidak akan pernah melepaskanmu, aku janji jika harta bandot tua itu jatuh ke tanganmu aku benar - benar akan menjadikanmu istri. Karena semenjak ibunya meninggal hidup ku hanya bersenang - senang saja dengan para wanita tanpa ada rasa ingin menikahinya. Walau sebelum bersenang - senang ku akui aku membohongi mereka untuk menikahinya, agar mereka mau ku jamah. Ku akui banyak sekali diluaran sana para wanita yang antri untuk ku nikahi, namun hanya Risna yang membuatku bertahan dalam kesendirian. Ku bosan berada di antara para wanita itu, ku edarkan pandangan dan ku dikejutkan oleh sosok wanita cantik dan mempesona, ku dekati dia dan ternyata dia adalah.. Risna yang ku cari selama ini. Wajahnya kini semakin cantik membuatku benar - benar ingin milikinya dan ku pastikan dia akan menjadi miliku seutuhnya. Ku sapa dia, namun ku tahu dari sorot matanya menyimpan kebencian mendalam padaku, aku mengerti karena aku telah merenggut kehormatannya di masa lalu. Kecantikan paripurna yang Risna miliki membuatku benar - benar sangat mencintainya gairah kelakianku kembali membuncah melebihi kejadian masa lalu. Sempat aku beradu mulut dengan nya ku tampar dia karena dia terlalu lancang mempermalukanku di depan banyak tamu dengan mengatakan aku adalah benalu dan manusia laknat, walau sebenarnya aku mengakui kebenarannya. terdengar hal yang Sepele namun kata itu mampu memporak porandakan ketenangan hatiku rasanya perih. Ku seret dia menuju kamar pribadiku, aku ingin mengulangi lagi kejadian masa lalu yang membuatku selalu mendambakan kehadirannya setiap waktu. Aroma tubuhnya membuat gairah kelakianku tak bisa dibendung. Kuhempas paksa tubuh Risna yang indah dan molek diatas kasur, ku tindih tubuhnya dan ku kunci tangan sehingga tidak bisa melakukan perlawanan. Ku lumat bibirnya habis dan ku absen mulutnya. Awalnya Risna menolak ku dengan meronta dan memaki ku. Namun akhirnya ia menikmatinya, terdengar desahan indah yang keluar dari mulutnya. Ku buka bajunya perlahan hingga tidak menempel sehelai pun, aku terdiam sejenak menatap takjub tubuh polosnya. Sungguh pemandangan yang sangat indah mengalahkan desiran ombak dilautan. Ku dekati tubuhnya yang polos, ku cumbui Risna yang terlihat menikmatinya. Ku nikmati setiap inci yang ada pada dirinya. Namun ketika gairah ku memuncak Risna menendang juniorku hingga ku terjungkal karena rasa sakit yang tidak tertahankan. "Mampus kamu b*****h, jangan kau harap bisa mengulangi perbuatan b***t mu aku tak sudi.. cuiih" Amarah Risna memuncak, memungut pakaian yang tercecer dilantai. Dan berlalu pergi. "Jangan pergi kamu Risna.. dasar wanita tak tahu di untung, awas kamu...awh.." Ku meringis kesakitan, Risna meludahiku sebelum pergi, ku coba menghalanginya namun karena rasa sakit di sekujur tubuhku membuatku ambruk kembali. Ku berteriak kepada para bodyguard ku untuk menangkap kembali Risna, namun dia telah lolos pergi dan tidak terkejar. Huh dasar Tio manusia gak ada akhlak rasain tuh junior mu di tendang..,
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN