Deg Jantung Aqeela berdetak kencang. Sekilas terlintas kembali malam panasnya yang dia lalui dengan lelaki yang ada di hadapannya beberapa tahun yang lalu. Wajah lelaki tampan ini sudah terpatri di ingatannya. Karena selepas menghabiskan malam panas itu, Aqeela menamatkan dan juga membelai wajah lelaki tampan itu. "Sudah ingat kelinci nakal?" goda Leonard. "Jalan Pram," titah Leonard pada asistennya. Aqeela menundukkan kepalanya. Berbagai pikiran telah berkecamuk di kepalanya. "Semoga, dia tidak sadar kalau Zafran dan Zafira adalah putranya. Namun, itu tidak mungkin. Wajah Zafran seperti pinang dibelah dua dengannya. Dia pasti curiga. Lalu, bagaimana kalau dia hanya menginginkan mereka kemudian mengambil hak asuhnya. Tidak, itu tidak boleh terjadi. Aku akan mempertahankan kalian baga