Bab 29

1508 Kata

Mas Ashraf menggendong tubuhku dan dibawanya ke kamar. Dia menerobos kerumunan Teh Selvi dan kedua kakak sepupuku tanpa basa-basi. Rupanya dia cukup kesal melihat mereka hanya menonton ketikaku terjatuh. Dia membaringkanku perlahan. Setelah melihatku terbaring dengan nyaman, Mas Ashraf merogoh sakunya dan mengambol gawai. Dia terburu-buru menghubungi seseorang. “Farrel! Tolong urus ketiga tikus yang hampir menyakiti istri saya … terserah kamu … buat mereka menyesal!” Kemudian dia mematikan teleponnya. Mas Ashraf membaringkan tubuhnya pada tepi ranjang sambil memelukku. “Mas, aku gak apa-apa! Kamu jangan berlebihan gitu!” Aku mendorongnya. Tidak enak juga ketika para tetangga sedang heboh menyambut kedatangan kami. Aku malah berdua-duaan di kamar seperti ini. Dia masih terdiam ketika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN