Bab 28

1424 Kata

Suamiku menutup teleponnya. Wajahnya terlihat gusar. Aku mengerti, bagaimanapun akhir-akhir ini begitu banyak hal-hal yang terjadi dan bukan main-main. Dia mendekat dan mendekapku erat. Hembusan napasnya terasa hangat menerpa pipiku. Beberapa kali dia membuang napas kasar. Setangguh apapun dia di luaran ketika bersamaku terkadang dia memunculkan sisi lain. Seorang lelaki yang butuh dukungan. Sementara pikiranku masih tertaut pada video itu. Aku memejamkan mata mencoba menepis gundah hati. Namun pikiran tidak bisa kuajak kompromi. Akhirnya sebuah kalimat pertanyaan terlontar tanpa bisa kutahan. “Mas, lelaki dalam video itu apakah benar kamu?” Akhirnya kalimat itu lolos begitu saja meski penuh keragu-raguan. Lelaki itu malah menyembunyikan wajahnya pada ceruk leherku. Tangannya melingk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN