Bab 59-MJD 3

970 Kata

“Jadi kamu lebih memilih berdua sama wanita miskin di kontrakan sempit seperti ini daripada menemaniku jalan-jalan pagi?” matanya memicing tajam. Cecilia Pradipta Putri, gadis bermata sipit dengan rambut sebahu itu menyilangkan tangan di d**a. Dia sudah berdiri dengan pongah sambil menatap ke arah kami. Dwi Rama menoleh padaku sekilas, kemudian berdiri. Lelaki itu menghampiri Cecilia---wanita yang sudah lama tergila-gila padanya. “Cecil … kamu kho ngomongnya gitu?” ucapnya. Dwi Rama tidak mungkin berkata kasar, menolak maupun melawan. Karena posisinya di perusahaan bisa-bisa dipertaruhkan. Aku sudah tahu itu dari rekan-rekan kerja yang lain. “Kamu mau aku bilangin Papah kalau kamu sudah bohongin aku, putri kesayangannya?” Kulihat gadis itu memanyunkan bibirnya manja sambil menatap le

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN