Bab 12

1636 Kata

Tiba-tiba hatiku seolah terbentur benda dengan keras. Yang tergeletak itu adalah photo. Tidak hanya satu, tapi lebih dari itu. Namun itu bukan photoku ataupun photo pernikahan kami. Itu photo-photo suamiku dengan Elisa. Apakah dia masih menyimpan semua kenangan masa lalunya? Ataukah memang wanita itu belum pergi dari hatinya? Lalu aku ini apa? Aku kembali menarik diri keluar ruangan itu. Dengan hati yang masih kacau aku melangkah ke ruangan ibu mertuaku. Hanya butuh beberapa langkah akhirnya aku tiba di sana. Setelah menguatkan hati akhirnya aku mengetuk pintu itu perlahan. “Masuk!” Kudengar suara wanita paruh baya itu dari bilik kamarnya. Aku mendorong daun pintu. Segera kumelangkah berhambur memeluk wanita yang tengah tiduran itu. Suamiku rupanya di sini sedang memberinya makan, “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN