31. BIARKAN SEMUA MENGALIR

2192 Kata

Dayu meletakkan roti tawar yang sudah diolesi selai cokelat untuk sarapan putrinya. Sepulang dari Puncak, ia belum sempat belanja sehingga tidak ada stok untuk membuat sarapan kecuali roti yang bisa dibeli dari penjual keliling tadi pagi. Apalagi suasana rumah masih sedikit tegang karena Arga tidak mau mengajak Flo bicara akibat kecewa yang masih belum hilang. Jadilah Dayu bingung bagaimana caranya agar kedua anaknya akur kembali. Melihat Flo menjadi pendiam dengan wajah sedih, membuat Dayu tidak tega. Putrinya memang salah, tapi melihat bagaimana usaha Flo meminta maaf, sebagai ibu tidak tega mendiamkan terlalu lama. Apa yang terjadi antara anaknya dengan Bian, pasti bukan karena sesuatu yang disengaja. “Makan dulu, Flo,” ucap Dayu. Wanita itu duduk di hadapan Flo yang menunduk, dengan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN