Di Ujung Kebersamaan

1450 Kata

Pagi ini, aku menyiapkan sarapan di pinggir pantai dibantu Cipa. Sebenarnya Mimi juga ingin membantu tapi Baby Biyan lagi manja nggak mau ditinggal. Chef yang bertugas adalah Mas Aiman. Bukan aku yang memintanya melainkan Mas Afif sendiri. Katanya dia suka masakan pria yang pernah jadi saingannya. Pernah sekali makan hasil masakan Mas Aiman ketika berkunjung ke rumah Mimi. Saat itu, sahabatku merengek minta di buatkan makan malam oleh sang kakak. Kebetulan aku datang sekalian ikut makan. Mumpung ada chef gratisan. “Sudah siap, tinggal menata makanan. Aku ke kamar dulu ya.” Siva menghentakkan kakinya, badannya tak mau diam. Aku tebak dia sedang kebelet pipis. “Buruan nanti ngompol!” “Hehe, tau aja pengantin baru.” Kelakuan si polos sangat menggemaskan. Meski tengah galau dengan kisah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN