Tak pernah ku sangka jika di dalam rahimku telah tumbuh seorang malaikat kecil. Tebakan Mas Afif tentang kehamilanku benar. Aku kini tengah mengandung buah hati kami. Perasaan haru menyelimuti hatiku. Begitupun dengan Mas Afif, dia menangis setelah mendengar detak jantung calon anaknya. Setelah makan siang, suamiku mengajak mencari rumah sakit di sekitaran hotel. Namun, tidak ada. Untungnya ada sebuah klinik persalinan yang memiliki fasilitas lumayan lengkap. “Apa kita harus menyampaikan kabar bahagia ini pada orang tua sekarang?” tanyaku. “Mereka masih sibuk. Nanti malam saja membagi kabarnya.” “Geli banget rasanya kalau perutku di elus-elus terus.” “Aku ingin dia tahu kalau Papi nya sangat mencintainya,” jawab Mas Afif. Dia yang dimaksud adalah calon Adek bayi. “Bakal heboh kalau