Pacar?

1432 Kata

Mas Afif terus mengekor di belakangku setelah rapat selesai. Aku sudah mengatakan jika akan dijemput oleh Mas Aiman tapi dia memaksa mengantarku sampai lobi. Terpaksa aku mengiyakan keinginannya karena mendapatkan tatapan tajam dari Mama. Bukannya aku takut, hanya malas berdebat disaat badanku terasa lelah dan banyak petinggi rumah sakit yang masih ada didalam ruang rapat. “Manda sekarang tinggal dimana?” Ah, ternyata dia sudah tahu jika aku keluar dari rumah orang tuaku. “Ngontrak sama sahabatku.” “Sahabat betulan atau ...” Mas Afif sengaja menggantung kalimatnya saat meragukan jawabanku. Dia mengira aku berbohong soal tempat tinggal. Wajar sih, karena aku sering bersama dengan Mas Aiman. Pastinya dia mengira kami telah tinggal bareng. “Terserah Mas mau berpikir seperti apa tentan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN