Menghindar

1419 Kata

“Ada Mas Aiman di depan. Kamu mau temui atau tidak? Dia masih memakai seragam kerjanya, sepertinya baru sampai Jogja.” “Suruh pergi saja, Siv.” “Dibiarkan saja ya.” Siva tersenyum, menggaruk kepalanya yang pastinya tidak gatal. Sahabatku mulai lelah mengusir pria bebal yang akhir-akhir ini sering datang dan menginap di depan rumah. Semenjak aku memutuskan menjauhi Mas Aiman, dia selalu datang untuk meminta maaf. Setiap kali aku menolak menemuinya, dia akan tidur di dalam mobil yang diparkir didepan rumah kontrakanku dan Siva. “Mau sampai kapan kamu menjauhi Mas Aiman?” tanya Siva, dia ikut berbaring di ranjang. “Kayaknya dia kehilangan banyak berat badan. Wajahnya kelihatan tirus dan kantung matanya menghitam. Enggak seperti Mas Aiman yang selalu rapi dan terlihat ganteng.” “Entahla

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN