71. Menghindar

2822 Kata

“ Morning….bu Adis…” Aku menoleh lalu langsung deg degan. Aku jadi tersenyum canggung karena banyak karyawan lain yang mengantri di depan lift dan senyam senyum melihatku datang bergabung untuk naik lift sebelah lift karyawan. “Morning…saya duluan…” pamitku menghindar lalu masuk lift petinggi perusahaan dengan tergesa. Masih aku lihat senyum Radit saat pintu lift yang membawaku ke lantai atas sebelum benar benar tertutup. Huft…jadi canggung seperti ini. Aku berlebihan gak sih kalo aku menghindari Radit gara gara pernyataan sukanya beberapa hari lalu?. Sudah terjeda weekend pun, aku masih saja deg degan. Celakanya karena terlibat pekerjaan, aku masih harus terlibat dengannya terus, baik secara langsung atau lewat panggilan telpon perusahaan. Walaupun Radit tau nomor handphoneku, dia tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN