69. Lemas Aku

1122 Kata

Walaupun akhirnya Radit setuju tidak menggunakan bapak ibu dalam percakapan kami, kami tetap focus menyelesaikan pekerjaan. Aku jelas tidak mau dia mengecapku sebagai gadis gampangan dengan langsung sok akrab. Walaupun terkadang sifat asliku yang manja keluar juga. Aku suka marah marah tidak jelas kalo cape, atau merengek sesuatu kalo aku lapar. Habis dia juga sih seakan berdamai dengan kemanjaanku. “Ketik deh Dit, cape banget ketik trus, kalo ketik baru masih mending, ini revisian. Heran papa tuh, mau kasih harga sampai berapa sih?. Kamu juga masih aja mau di suruh revisi ini itu sama papa” omelku saat penawaran kami untuk ikut tender di tolak papa. Radit sepertinya sudah terbiasa, jadi santai aja terima perintah papaku. “Pak Prass mau dapat harga yang benar benar bersaing” jawabnya s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN