“Siapa mau menjadi Istrimu? Jangan mimpi, Bung! Bangunlah dan lihat kenyataan, kalau kau itu tidak pantas untukku!” Desis Monica, dengan suara tertahan menahan marahnya. Dengan terpaksa ia menghentikan langkah, sebenarnya ia hendak pergi bersama dengan teman-temannya, tetapi sialnya Paribannya yang menyebalkan itu menyadari kepergiannya. Kris tersenyum menang, karena sudah berhasil menghentikan langkah kaki Monica. Ia berjalan mendekati Monica, sambil memegangi perutnya yang kembali terasa sakit. “Kau harus ikut pulang denganku, sekarang juga!” Tegas Kris hilang sudah nada bercanda darinya. Tatapan tajam ia layangkan kepada Monica. Ia ingin gadis manja itu mengetahui, kalau dirinya bisa becanda dan serius. Monica yang sudah membuka mulut hendak membantah apa yang dikatakan Kris urung