Genta sama Kayana juga duduk santai. Kayana bersikap seperti biasa Gemma menatap mereka berdua bergantian. Ia baru menyadari kalau d**a Kayana terlihat turun tidak kencang lagi layaknya anak remaja seusianya. 'Kalau aku ibu yang melahirkannya, aku tidak akan menyia-nyiakan anak secantik ini. Aku periksa ada dalam ponselnya, aku akan jadi temannya untuk curhat mengawasinya terus menerus' ucap Gemma dalam hati. Ia merasa kasihan sekaligus ingin marah pada Genta selaku abang ia harusnya melindungi adiknya bukan malah merusaknya. ‘Tungu, tunggu …! Kenapa wajah mereka berdua sangat berbeda yang satu wajah timur dan satu wajah barat apa mereka … ‘ Saat Gemma melamun meneliti wajah kedua kakak beradik tersebut Regi memanggilnya. “Gemma! Apa kamu sakit kok diam saja?” “Oh tidak, hanya sedikit