Layra masih tidak ingin berbicara kepada Raksa, gadis itu terlihat sedang melamun di dekat jendela. Rasa kantuk nya yang awalnya membuat dirinya ingin segera pergi ke atas kasur, seketika hilang saat dirinya mengetahui semua fakta itu. Seandainya ia tidak keluar dari kamar, mungkin dirinya tidak akan tahu apa-apa tentang Raksa yang selama ini ia anggap sebagai bos tempat dirinya bekerja. Ia mengira sandi kunci kamar tersebut begitu sulit, tapi ternyata itu hanyalah tanggal hari lahir Raksa sendiri maka dari situlah Layra dengan mudah menggunakan remote kontrol pintu kamar tersebut. "Layra! Kau masih marah padaku?" tanya Raksa yang mencoba mendekati gadis itu. "STOP!" ucap Layra dengan tiba-tiba hingga membuat Raksa sangat terkejut dan sekaligus merasa bingung. "Ada apa?" tanya Raksa pena